INDICATORS ON WARUNG JADOEL YOU SHOULD KNOW

Indicators on warung jadoel You Should Know

Indicators on warung jadoel You Should Know

Blog Article

Menurut Siti yang berusia 77 tahun ini, sejak ibunya masih berjualan, Waroeng Jadoel tidak pernah mengubah bentuk maupun menu makanannya.

Graphic credit history: @bukanagara.espresso Tempat ini cocok untuk dihabiskan ketika jam istirahat kantor bersama rekan atau ketika akhir pekan. Rasa nyaman pun sangat terasa ketika nongkrong hingga ingin kembali lagi setelahnya.

Ciri khas lain yang juga ”awet” dan terus melekat adalah masakan yang dimasak tanpa bumbu penyedap atau bumbu masak apa pun. Semuanya hanya mengandalkan bumbu rempah-rempah yang dibuat.

Warung Jadoel dikelola bertiga, Siti bersama anak dan menantunya. Mereka bertiga berjaga, menjalankan warung secara bergantian selama 24 jam, dan menerima ratusan pengunjung for each hari yang terus datang silih berganti.

Proses pembuatan lemper dimulai dengan memasak ketan hingga matang. Setelah itu, ketan digiling halus dan dilapisi dengan lauk seperti daging ayam yang telah diolah dengan bumbu dan rempah-rempah.

Dari nama Arema kita sudah tau bahwa pastinya menyediakan makanan khas Malang, Jawa Timur. Meskipun berupa warung makan sederhana, tapi menu nasi rawonnya termasuk yang paling otentik dan enak di Jakarta lho.

Nggak hanya itu, toples-toples di sini juga masih seperti zaman dulu. Toples besar bulat dengan tutup mungil di atasnya. Oiya, tempat kerupuk kotak yang terbuat dari seng juga masih dijadikan tempat kerupuk di sini. 

Tampak penjual sibuk menyiapkan dagangan untuk dijual. Foto: Instagram @potretlawas Hanya berupa renda dan meja sederhana, beginilah suasana warung makan di jaman dulu. Tampak seorang pemuda menikmati makanan di warung tersebut. Foto: Instagram @potretlawas Terakhir ada potret lawas dari warung makan di Bali. Foto ini diambil sekitar tahun 1995. Terlihat baku-bakul yang ditumpuk sebagai wadah makanan. Foto: Instagram @perfectlifeid potret lawas warung makan suasana warung makan di jaman dulu nostalgia

karena banyak pepohonan rindang. Jika malam, suasana akan berubah menjadi romantis dengan lampu lentera yang tergantung akan menyala di atas mejamu.

Untuk minuman di Bakmi Kampung Bali juga patut untuk kamu coba. Di sini tersedia es pala yang sedar dari buah pala asli dan es asinan mangga.

Dibuka dari tahun 1800-an, yang artinya sudah melewati dua abad lebih. Warung ini punya sejarah panjang dan didirikan oleh sosok legendaris bernama Dulah Rujiani. Lalu warung ini telah berpindah tangan dari generasi ke generasi. Saat ini, dikelola oleh Yulianto Murtono, generasi ketiga.

Biasanya, kue ini disajikan dalam cup kecil dan dihias dengan taburan kelapa parut. Rasanya yang manis dan lembut membuat kue Lumpur menjadi favorit di kalangan anak-anak dan dewasa.

Berbagai makanan tradisional tersedia di sini, serta toples kaca yang khas jaman dulu masih digunakan untuk menyajikan camilan. Uniknya warung ini buka 24 jam dan tutup hanya saat Lebaran. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Temanggung, daerah yang cocok untuk gradual dwelling ini menyimpan banyak tempat menarik. Salah satunya warung makan legendaris read more yang ada sejak 1800, namanya Waroeng Jadoel.

Report this page